KATAWAY.CO.ID – Tokoh Masyarakat Banten, KH Embay Mulya Syarief, menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kasus HIV di Kota Serang yang mencapai 147 temuan baru.
Lonjakan ini dianggap sebagai peringatan serius bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperkuat upaya pencegahan serta pembinaan moral.
Kiai Embay menilai bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah yang lebih agresif dan terstruktur dalam melakukan penyuluhan terkait bahaya HIV, terutama melalui kerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga sosial.
“Pemerintah harus lebih intensif melakukan penyuluhan bersama para agamawan kepada masyarakat agar perilaku menyimpang dapat diminimalisir. Jika tidak, dampaknya sangat buruk bagi kehidupan, termasuk penyakit menular yang sulit disembuhkan,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa penularan HIV sering kali berlangsung diam-diam dan sulit terdeteksi. Karena itu, kewaspadaan harus ditingkatkan di semua lapisan masyarakat.
“Penularannya sangat tersembunyi. Bisa saja di antara oknum ASN atau kelompok masyarakat lainnya sudah terpapar tanpa disadari,” ujarnya.
Kiai Embay juga menegaskan bahwa ajaran Islam secara jelas menolak perilaku LGBT karena bertentangan dengan fitrah manusia dan telah menyebabkan kehancuran umat terdahulu, sebagaimana kisah kaum Nabi Luth.
“Na’udzu billahi min dzaalik. Semoga Allah melindungi kita dari penyimpangan dan segala bentuk penyakit berbahaya,” ungkap beliau.
Ia kemudian mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam gaya hidup bebas dan kesenangan sesaat. Menurutnya, hidup di dunia adalah perjalanan menuju akhirat, di mana manusia pada akhirnya kembali kepada Allah.
“Manusia bukan penduduk bumi, tapi penduduk langit. Dunia ini bukan tempat tinggal, melainkan tempat meninggal. Jasad kita akan ditinggalkan di bumi, sementara ruh kembali ke langit, menuju tempat abadi: surga atau neraka,” jelas Kiai Embay.
Sebagai penutup, Kiai Embay menyerukan agar seluruh masyarakat Banten memperkuat iman, menjaga keluarga dari perilaku menyimpang, serta mendukung program-program pencegahan pemerintah.
“Mari bersama menjaga diri, keluarga, dan lingkungan. Kita harus lebih waspada dan saling mengingatkan agar masyarakat Banten terhindar dari marabahaya moral maupun kesehatan,” pungkasnya. (*)


























